Bagaimana?

Maret 04, 2021

Bagaimana hari pertamamu patah hati?

Seperti apa tidurmu malam itu? Apa terasa setiap oksigen di kamarmu menghilang? Begitu sesak tubuhmu hingga tak terhitung berapa kali kamu menghela napas.

Bagaimana hari esok setelah kau bangun? Sampai tak sengaja tertidur padahal ingin terjaga sampai habis rasa sakit itu.

Masih terngiangkah setiap ucapanya yang telontar memorak-porandakan keteguhan hatimu hingga buat kau patah hingga tak bisa kembali utuh?

Ingin menangis sekaras dan selama mungkin, berteriak marah kepada dunia yang kamu harapkan selalu indah untuk dirimu. Ingin memaki setiap hal yang terlampau banyak kenangan tentang dirinya, lalu tertawa seakan kau sudah gila.

Jadi, bagaimana hari pertamamu patah hati?

Patah hati seseorang tak akan jauh dari rasa "sayang", "cinta" atau apapun itu yang masih seirama dengan dua kata tersebut. Rasa sayang dirinya terhadap seseorang, entah itu keluarga ataupun hal-hal lain diluar sana. Ya, rasa takut akan kehilangan hal yang kalian sayang. Pahitnya, itu benar-benar terjadi.

Seketika hancur tak tahu harus berkata apa lagi, hingga susunan otak tak mampu mencerna apapun selain "kehilangan" akan orang yang ia sayang.

Menangislah akan kehilangan. Menangislah atas banyaknya sedih yang erat terekam. Menangis atas rasa cinta yang belum terbalaskan. Menangis atas banyak doa yang kalian tak pernah panjatkan.

Tak apa menangis, karena kita makhluk lemah. Makhluk yang tiada daya dan upaya tanpa pertolongan-Nya.

Jadi, bagaimana hari pertamamu patah hati?

Apa karena semua harapan dari diri sendiri yang kau tanam sekian lama, kau rawat sedemikian rupa. Hingga nampak begitu rimbun nan indah sampai berbuah di setiap tangkainya. Seketika dihempas pasang, dirobohkan bencana. Lalu, tumbang seketika itu pun. Karena, harapanmu tak pernah terwujudkan, harapanmu tak pernah jadi nyata.

"Aku takut akan terbunuh oleh harapanku sendiri"

Tentu saja tidak dibenarkan, karena manusia akan terus bertumbuh dan berkembang menuju pendewasaan, menghancurkan segala aral di hadapannya. Lalu, membuat harapan baru kembali. Mencoba mengais banyak senyum yang telah pergi. Membuat fana lagi, walau kita tak tahu kapan nyata itu terjadi.

Tapi pada dasarnya manusia diciptakan untuk beribadah dan berdoa.

Karena doa adalah harapan! Harapan akan banyak hal. Harapan akan banyak kesedihan lalu kita mengadu segalanya kepada sang pencipta. Harapan akan kesehatan atas segala sakit yang pernah dirasa. Harapan atas kebahagian dengan bersyukur atas apa yang kalian dapatkan.

Jangan pernah berhenti berharap. Sakit akan terbuang, air mata akan mengering hilang, bahagia akan datang.

Walau atas apapun yang kalian genggam nantinya akan menghilang.

Itulah kehidupan.

Jadi, bagaimana patah hatimu walau untuk kesekian kalinya?

Di antara banyaknya kisah, tentu saja kalian akan merasa kisah kalian yang paling pilu diantara banyaknya novel romansa, paling brutal di antara film thriller peraih oscar, paling sukar diterka di banyaknya puzzle tersulit di dunia.

Kenapa?

Karena kalian yang menjalaninya, menghadapi banyaknya masalah dengan cara kalian. Menghidupkan banyak narasi di tiap sudut kehidupan kalian. Memusatkan segala daya dari pikiran hingga raga untuk bertahan sekuat tenaga. Mencoba banyak cara dari A sampai Z agar kalian bahagia.

Masih takut akan patah hati untuk ke sekian kalinya? Tentu saja takut hahaha. Tapi kita masih bisa memproses itu agar tidak larut terlalu lama. Walau nantinya akan terurai kembali segala sakitnya di malam hari.

Jika banyak patah yang datang. Bukankah bahagia juga bisa kita ciptakan dengan banyak hal?

Lalu bagaimana hari pertamaku patah hati?

Hari pertamaku patah hati, tentu saja menangis seperti anak kecil kehilangan mainan kesukaannya. Seperti kalimat tanpa huruf vokal. Seperti Es krim tanpa 'S'. Seperti aku yang masih sayang, tapi kamu malah pergi menghilang. Hahaha.


Semoga bermanfaat!

Terima kasih!

You Might Also Like

0 komentar